Thursday, 18 June 2009

kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta,,,

sebuah bagian dari lagu yang pada awalnya menggugah neuron2 dalam otak saya kembali berpikir tentang syarat sebuah pasangan...apakah pasangan harus berbeda???bukannya harus sama supaya tidak terlalu banyak perbedaan??
tp malam ini saya menemukan suatu yang berbeda, pengalaman yang baru dengan banyak makhluk tentunya..siang td, secara tidak sengaja saya mengobrol dengan seorang mas mas dikereta yang sampai saat ini kami pun tidak saling bertukar nama -perkenalan yang aneh namun saya suka-. dia menceritakan tentang mantan pacarnya yang setelah menjalani komitmen selama 7 taun akhirnya putus bgitu saja karena hal-hal yang diluar nalar manusia. kemudian topik kami berubah ke pacar dia yang sekarang..yang sangat berbeda dengan kepribadian mantan pacarnya yang dulu..dan sangat berbeda pula dengan kepribadiannya ini. dari luar sudah sangat terlihat, bahwa si mas mas ini tadi sangatlah mandiri, dewasa, dan well organized lah pokokNa..tp dia menceritakan tentang si pacar yang rapuh, manja, yg ga bisa berdiri sendiri..dia menceritakan tentang bagaimana proses mereka bertemu..bagaimana mereka menjalani hubungan yang sekarang.bagaimana proses mengalah dan dikalahkan...sebenarnya kenapa saya memilih kata mengalah dan dikalahkan. mengalah untuk orang lain, dan dikalahkan oleh diri sendiri..
yup...itu kuncinya sayangg...mengalah dan dikalahkan..mengalahkan dan dikalahkan orang yang kita sayangi..kata-kata itu saya pikirkan dalam-dalam...saya merenungkan bagaimana bisa mampu bertahan dalam perbedaan..ternyata kuncinya adalah mengalah..mengalah bukan berarti kalah, bukan berarti berkorban (karena berkorban konotasinya kita memberikan tanpa kita mendapatkan, sementara dalam proses ini. kita mendapat sesuatu). namun adalah suatu yang semestinya harus terjadi dalam sebuah dinamika pasangan. berbeda harusnya menjadikan kita saling melengkapi. namun tetap saja kuncinya mengalah dan dikalahkan.dalam perbedaan itu, kita harus dapat menemukan arti mengalah dan dikalahkan. disaat pasangan marah, kita menjadi penentram..disaat pasangan sedih, kita menjadi penggembira..disaat pasangan ingin dimanja..kita menjadi sesosok yang dewasa yang mengerti how to treat them, disaat pasangan ingin di gembalakan, maka kita menjadi gembalanya...
yupp..semuanya kembali kepada kita..hidup itu pilihan,,,maka silakan memilih..
:)

No comments:

Post a Comment