sebuah paradoks internet

berawal dari tweet dari seseorang "Lucunya, paradoksnya adalah: bersosialisasi di dunia maya banyak membuat orang antisosial di dunia nyata"membuat saya kembali mengingat memori membaca sebuah buku...tp maaph kawan-kawan..saya lupa judulnya apa..padahal baru minggu yang lalu..pokoknya buku itu membahas tentang hubungan "media" dengan psikologi..kenapa media di beri " "...karena media pengertiannya lebih luas..tp apa pengertiannya..saya lupa..LOLLLLZ..
tapi ada satu hal yang menarik bagi saya..dalam buku itu dijelaskan mengenai perkembangan internet. slah satunya tentang chatting, yang akhir2 ini mulai marak digunakan di masyarakat (termasuk kuliah lewat ym pakdosenganengyangtidakbolehdisebutnamanyadaripadadikeluarkandarikampus)..:X
pertama kali saya mengenal chatting adalah denga menggunakan MiRc...pada waktu itu muncul banyak singkatan sperti asl gpl, gtg,ato apalah saya sudah lupa..dalam chatting itu saya rasakan bahwa memang minim sekali keterhubungan secara emosi dengan person yang sedang saya ajak chat. akhirnya saya menyimpulkan kenapa bersosialisasi di dunia maya membuat orang antisosial di dunia nyata karena keterhubungan emosi yang lemah dengan obyek nyata karena selama berkomunikasi melalui internet, satu-satunya barang yang ada di hadapan indera kita adalah pc, laptop ataupun hp. benda2 yang saya sebutkan tadi mengalihkan atensi kita untuk berkomunikasi dengan obyek real (a.k.a manusia) yang ada di sekitar kita.
kemudian seiring dengan perkembangan zaman sebenarnya teknologi sudah memfasilitasi untuk mengembangkan aspek emosi dalam berkomunikasi..yaitu melalui emoticon. lebih maju lagi, kita bisa saling bertukar video dengan orang lain.
tapi apakah paradoks itu akan terus terjadi, walaupun banyak cara telah dilakukan????jawabannya ada dalam diri kita masing-masing.. tapi yang perlu saya ingatkan adalah faktanya menggunakan internet dengan cara "patologis" banyak memberikan efek negatif bagi kehidupan umat manusia.
demikian sekelumit buah pemikiran saya.CMIIW.